Ibu-ibu di Lamongan membuat kecap dari bahan kepala dan duri ikan - qodirsmart

Illuminating Your Digital Future

Khoirunnas Anfauhum Linnas

LightBlog

Mau bikin website? Kunjungi link berikut!

Banner IDwebhost

Jumat, 27 April 2018

Ibu-ibu di Lamongan membuat kecap dari bahan kepala dan duri ikan


Duri dan kepala ikan mungkin bisa dikatakan sebagai limbah karena tidak banyak digunakan dalam pengolahan. Namun di Lamongan, keduanya diolah menjadi kecap.

Lamongan memang dikenal akan produk perikanannya, termasuk berbagai inovasi olahan berbahan dasar ikan. Salah satunya adalah kecap yang berbahan dasar duri dan kepala ikan. 

Inovasi ini diciptakan ibu-ibu yang tinggal di Dusun Kauman, Desa Tawangrejo, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan.

"Daerah kami dikenal luas sebagai daerah dengan produksi ikan air tawar," kata salah satu anggota kelompok ibu-ibu dari Dusun Kauman, Siti Mufarokah kepada wartawan sambil menyebut sejumlah ikan air tawar seperti bandeng, mujair, lele dan ikan mas sebagai produk desa mereka, Jumat (27/4/2018).

Namun mereka tidak ingin membuat konsumen bosan dengan olahan yang itu-itu saja. Dari situ mereka mencoba mengolah kecap yang tidak berbahan dasar kedelai, melainkan ikan. Duri dan kepala ikan yang dipergunakan dalam kecap ini adalah dari ikan lele, mujair, dan bandeng.

"Awalnya dari pelatihan di desa sini, akhirnya kami bisa membuat kecap dari duri dan kepala ikan," kata Siti 

Alasan mereka memilih ikan sebagai bahan dasar kecap adalah karena rasa ikan yang lebih nikmat dan lebih gurih, apalagi setelah diolah menjadi kecap.

Ditanya pembuatannya, Siti menerangkan awalnya duri dan kepala ikan dibersihkan terlebih dahulu untuk kemudian dimasak. Setelah dimasak, Siti menjelaskan kalau duri dan kepala ikan tersebut kemudian difermentasi selama 3 hari dan dijemur di bawah sinar matahari. 

"Usai difermentasi dan dijemur selama 3 hari, duri dan kepala ikan ini kemudian dibumbui rempah-rempah," jelas Siti.

Proses ini belum selesai. Setelah itu duri dan kepala ikan yang telah dibumbui itu dimasak lagi dan dijemur kembali selama 3 hari. "Setelah itu, sambil menunggu proses fermentasi, bahan-bahan pokok utama pembuatan kecap, seperti gula putih dan lainnya dimasak untuk kemudian juga difermentasi," lanjutnya.

Setelah difermentasi, dilakukan proses penyaringan terhadap duri dan kepala ikan untuk kemudian dicampurkan dengan bumbu yang sudah disiapkan sebelumnya. Dengan begitu mereka hanya memperoleh air dari duri dan kepala ikan tadi. 

"Setelah itu, ketika air dari perasan duri dan kepala ikan ini sudah masak, kemudian disaring kembali lalu didiamkan hingga dingin," papar Siti 

Pada tahapan ini, barulah kecap tersebut siap untuk dikemas. Kecap dari duri dan kepala ikan ini pun sudah mereka jual meski belum secara luas dengan harga Rp 10 ribu perbotol kecil. 

Di samping kecap, Siti dan ibu-ibu di desanya juga mampu mengolah ikan menjadi abon dan nugget. "Kami terkendala modal untuk membeli alat. Padahal kalau ada oven, kulit ikannya bisa diolah menjadi kerupuk," tutupnya.
Sumber: Detiknews

1 komentar:

  1. Sering kalah di WEB lain, dan hanya depo terus menerus
    Solusinya coba di IONqq sekarang juga
    Banyak yang sudah menang dan merasakan withdraw di IONqq
    ditunggu pendaftaran nya ya dan main sekarang juga ya

    BalasHapus

Salamat Datang Di website saya - Sudahkah kita berbuat baik hari ini? - Terima kasih telah berkunjung ke website qodirsmart, like, follow dan subscribe please!