Tajuk utama : Perlunya siswa diperkenalkan Ahlussunnah Waljamaah sejak dini | Majalah Munajat - qodirsmart

Illuminating Your Digital Future

Khoirunnas Anfauhum Linnas

LightBlog

Mau bikin website? Kunjungi link berikut!

Banner IDwebhost

Minggu, 25 September 2022

Tajuk utama : Perlunya siswa diperkenalkan Ahlussunnah Waljamaah sejak dini | Majalah Munajat

 


Perlunya siswa diperkenalkan Ahlussunnah Waljamaah sejak dini.

(Habib Ahmad bin Abu bakar bin Muhammad Assegaf dari Gresik)

 

Pada masa sekarang ini, begitu mudahnya anak mendapatkan informasi melalui media yang sudah tidak dapat dibendung lagi, mereka lebih mudah mendapatkan informasi apa saja cukup melalui HP. Sehingga siswa perlu dibentengi dan dibekali dengan pelajaran Aswaja. Berikut ini adalah hasil wawancara kami dengan Habib Ahmad bin Abu Bakar bin Muhammad Assegaf yang biasa disapa Habib Ahmad mengenai perlunya siswa diperkenalkan ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) sejak dini dan Beberapa alasan yang mengharuskan orang tua menyekolahkan putra-putrinya di lembaga yang jelas asal-usul akidahnya.

Kepada reporter majalah Munajat beliau menyampaikan betapa pentingnya anak-anak sebagai generasi masa kini harus dibekali Aswaja sejak usia dini, karena berdasarkan hadis Rasulullah SAW bahwasanya umatku akan terpecah menjadi 73 golongan dan hanya satu golongan di antaranya yang selamat dari ancaman siksa neraka, yaitu golongan yang konsisten pada ajaran Nabi Muhammad SAW dan para Sahabatnya (Jama’ah) atau yang kemudian disebut dengan sebutan Ahlussunnah wal Jama’ah.  Sudah terbukti bisa disaksikan dengan banyaknya aqidah-aqidah yang bermacam-macam yang bermunculan.

Kehawatiran tersebut menjadikan orang tua dan guru harus serius melihat, mengoreksi, memperhatikan pendidikan demi keselamatan generasi muda, khususnya pendidikan tentang akidah yang benar yaitu aqidah ahlussunnah wal jamaah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

Habib Ahmad bin Abu bakar bin Muhammad Assegaf dari Gresik menuturkan “Makanya Alhamdulillah, saya sampaikan kepada orang tua wali murid MI Murni khususnya yang telah memasukkan putra-putrinya ke MI Ma'arif NU Sunan Drajat ini berarti mereka sudah satu langkah menyelamatkan anaknya supaya menjadi ahlussunnah wal jamaah karena MI Maarif NU Sunan Drajat ini di bawah pengurus Nahdlatul Ulama. Kita semua harus mempunyai aqidah ahlussunnah wal jamaah, Secara otomatis wali santri sudah satu langkah menyelamatkan anak mereka dari aqidah-aqidah yang bermacam-macam tersebut.” ungkapnya.



 Selanjutnya beliau menyampaikan bagaimana cara kita menanamkan Aswaja pada anak-anak? Yang paling terkesan bagi anak-anak yaitu dengan cara mengajarkannya secara langsung dengan cara mengamalkan apa yang sudah menjadi kebiasaan ahlussunnah wal jamaah. Seperti membaca diba’, maulidan, tahlilan dan ziarah kubur. Kita bisa bayangkan jika anak tidak mempunyai akidah bukan ahlussunnah wal jamaah, yang akan terjadi  ketika orang tuanya  meninggal dunia maka tidak ada yang ziarah ke kuburan mereka karena akidahnya sudah lain dengan yang sudah menjadi pedoman orang tuanya.

Di akhir wawancara beliau berpesan kepada guru, orang tua dan anak bahwa karena pada dasarnya kita ittiba'ur Rasul /mengikuti nabi kita Muhammad SAW.  maka yang ada dalam kitab-kitab yang disusun oleh ulama aqidah ahlussunnah itu tidak lain tidak bukan untuk menyampaikan perintah Allah SWT dengan cara yang baik.

Maka tidak usah heran dan tidak perlu takut pada doktrin ahlussunnah wal jamaah karena  sudah sesuai hadist. Ada dalil alqurannya, ada dalil hadits-hadits shohihnya itu sudah sesuai dengan hadis nabi dan Alquran.

Selanjutnya Hbib Ahmad juga berpesan untuk memantapkan aqidah ahlussunnah wal jamaah anak-anak kita, mulailah kita dorong anak-anak untuk membaca karya-karya dari ulama ahlussunnah wal jamaah. Mulai sejak kecil kita ajak mereka, kita dorong anak-anak Didik kita untuk hobi membaca tentang yang berhubungan dengan aqidah ahlussunnah wal jamaah tanamkan mereka untuk cinta dengan sahabat nabi.

 “Pesan untuk anak-anak yang menimba ilmu yang pertama ilmu itu tidak akan kalian dapat kecuali kalian itu bersungguh-sungguh dalam mendapatkannya, karena seorang ulama tidak akan menjadi ulama kecuali mereka itu ketika belajar dengan sungguh-sungguh.

Ulama berkata bijiddin, kulla bijiddin… yang artinya Dengan bersungguh-sungguh engkau akan mendapatkan kemuliaan, Jadi kalau kalian ingin menjadi orang yang mulia dunia akhirat maka harus belajar dengan sungguh-sungguh.

 

Imam Syafii; “Man aroda Dunya fa'alaihi bil Ilmi wa man arad akhir fa'alaihi bil Ilmi…”. Barangsiapa ingin dunia ingin sukses urusan dunia ingin sukses dalam urusan dunia, belajar menulis, membaca, dan menghafal.

Perhatikan apa yang sudah anak-anak pelajari di madrasah ini dan mungkin di tempat lain untuk dipegang teguh dan berusaha untuk mengamalkannya karena itu merupakan kunci kesuksesan kalian di dunia juga kesuksesan di akhirat.” (k-dir)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salamat Datang Di website saya - Sudahkah kita berbuat baik hari ini? - Terima kasih telah berkunjung ke website qodirsmart, like, follow dan subscribe please!