Selamat pagi sahabat qodir Smart di mana pun berada, semoga kita selalu dalam kondisi sehat apakah sahabat sudah membaca peraturan ini pada kreator Facebook
"Konten tidak bisa menjadi bagian dari kemitraan merek berbayar antara kolaborator utama dan sekunder."
berarti bahwa konten tersebut tidak diizinkan untuk dimonetisasi melalui kerja sama merek berbayar antara dua pihak (kolaborator utama dan sekunder).
Mari kita uraikan:
-
Kemitraan merek berbayar: adalah kerja sama antara kreator dan suatu merek/brand di mana kreator menerima bayaran untuk mempromosikan produk/jasa dalam konten mereka. Biasanya ditandai dengan label “Paid Partnership with [Brand]” di platform seperti Instagram, TikTok, atau YouTube.
-
Kolaborator utama dan sekunder: adalah dua pihak yang bekerja sama dalam membuat konten. Contohnya, dua influencer atau dua akun bisnis yang berkolaborasi.
Jadi, jika sebuah platform atau kebijakan menyatakan bahwa:
"Konten tidak bisa menjadi bagian dari kemitraan merek berbayar antara kolaborator utama dan sekunder,"
maka maksudnya adalah konten kolaborasi tersebut tidak dapat digunakan untuk menghasilkan uang lewat kerja sama berbayar dari brand yang melibatkan kedua pihak secara resmi dalam satu konten berlabel kemitraan.
Apakah artinya tidak bisa menghasilkan uang sama sekali?
🔸 Tidak sepenuhnya. Artinya konten itu tidak bisa digunakan dalam skema monetisasi berlabel resmi seperti “Paid Partnership” di Instagram atau Facebook.
Namun, masih bisa menghasilkan uang dengan cara lain, misalnya:
-
Dibayar secara privat oleh sponsor tapi tidak ditampilkan sebagai "kemitraan berbayar"
-
Mendapat pendapatan dari views (misalnya lewat AdSense di YouTube)
-
Mendapat traffic atau follower tambahan dari kolaborasi itu
Kesimpulan:
Kalimat itu tidak berarti mutlak “tidak bisa menghasilkan uang”, tetapi tidak bisa menghasilkan uang melalui fitur resmi “kemitraan merek berbayar” antara dua kolaborator dalam satu konten. (MCM)
.png)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar